Senin, 28 November 2011
Berbagi cerita yuuk buat yg pernah atau sering ke CLUB 36 Jakarta
Hotel Jayakarta lt 1
Jl. Hayam Wuruk Raya Jakbar
Bisa di bilang Merupakan CLUB Legend di Daerah Jakarta kota ....mulai Operation sejak Sept 2003
Di saat dunia hiburan malam di daerah Jakarta kota dengan konsep Diskotik yg mewah dan besar , House Music tung2 dan tidak terlepas sebagai tempat tripping seperti Millenium, Crown, Sydney, Kaliber, Milles merajai ....CLUB 36 hadir dengan terobosan baru sebagai Club pertama di daerah Jakarta Kota dengan konsep entertainment berbeda tidak berkesan mewah, membumi , space tidak terlalu besar , konsep musik R&B dan PRogresivve serta Bangkok Dancer always on Bar stage nonstop , target market bukan sebagai tempat triping tapi club untuk minum n have fun.
Dan konsep ini terbilang cukup sukses dan fenomenal tiap harinya dipenuhi oleh para clubbers sampai sekarang.
Terbukti banyak Club di daerah Jakarta Kota yg mencoba konsep tersebut baik dari segi music dan entertainmentnya bahkan sampai ketahap pembajakan karyawan seperti dj, manager/ supervisor, bartender, waiters untuk pindah kerja ke club mereka yg baru antara lain Diamond, V2, Spark, Olympic, Bulgary, Malioboro, Alexis, Sun City ...Juga Diskotik besar seperti Crown, 1001, Millenium, Rajamas. Tapi dari beberapa Club tersebut bisa di bilang hanya Crown, Alexis dan Sun City yg sukses mengikuti jejak Club 36.
Walaupun bermunculan Club Club tersebut sampai sekarang setelah 6 tahun Club 36 bisa di bilang masih tetap sukses.
Selasa, 25 Oktober 2011
ANAK CLUB
80′s RETRO DISCO TREND IN JAKARTA, LET’S PARTY ON !!!
Bagi Anda para partygoers lama, inilah saatnya bernostalgia dan
tersenyum dengan cerita-cerita di masa lalu. Sedangkan bagi Anda para
pendatang baru, inilah saatnya Anda menemukan segala sesuatu yang patut
Anda ketahui tentang clubbing scene Jakarta pada masa lampau. Mari
sedikit bernostalgia dengan apa yang terjadi di tahun 80an di Jakarta.
Dugem jadul ala partygoers masa lampau 1980′S CLUBBING SESSION HYPE
Tahun-tahun ini patut dicatat, karena pada masa inilah adanya cikal
bakal club scene Jakarta, seiring dengan lahirnya musik-musik elektronik
di dunia. Saat musik Techno dan House lahir dan berdenyut kencang di
Eropa khususnya di Ibiza, Italia, dan London, beberapa “oknum” melihat
kemeriahan ini dan melahirkan budaya yang menarik ini di Jakarta. VENUE
Membahas dekade ini berarti membahas berbagai club legendaris. Pada saat
itu istilah club sama populernya dengan istilah discotheque dan
nightclub. Nama-nama seperti Lipstick dan Happy Day di kawasan Melawai
pada awalnya termasuk yang paling populer. Belum “funky” rasanya kalau
tidak menginjakkan kaki di kedua tempat ini (kata “funky” adalah kata
yang paling tepat untuk mendeskripsikan hal ini pada masa itu, kalau
Anda masih ingat). Selain itu juga ada Earthquake yang populer dengan
dance floor-nya yang bisa bergetar, Nasa, dan Lintas Melawai. Fantastik
yang berlokasi di Jakarta Timur juga tidak kalah populer di akhir tahun
80′an karena tempatnya yang tergolong mewah dan sering dipakai untuk
lokasi syuting Warkop DKI. Ada yang seru dari Stardust yang pada waktu
itu berlokasi di Hayam Wuruk. Karena diberlakukannya dress policy yang
cukup ketat, club ini menjadi club pertama yang menyewakan sepatu bagi
tamu-tamunya yang datang dengan sendal. Anda tentu tersenyum kalau
mengingat hal ini. Nama-nama lain yang tidak boleh dilupakan antara lain
Oriental, Ebony, Musro, My Place, Le Mirage, dan Tanamur. CROWD Sangat
beragam. Mungkin dikarenakan club-club pada masa itu tidak terlalu
strict sehingga ada anak-anak di bawah umur yang masuk ke dalam club
(kebanyakan terlihat di acara disko di sore hari, perpaduan antara anak
SMA dan bahkan SMP!). MUSIC Keberadaan scene dan club-club di atas pada
awalnya tidak diikuti dengan musik-musik dance yang baik seperti yang
kita kenal pada masa sekarang. Musik pada dekade ini dimulai dengan
musik-musik mainstream yang di-mix (sekarang lebih dikenal dengan
sebutan Mambo Jambo), juga musik-musik disco 80′s dan Funk. Pada akhir
tahun 80′an barulah kita mengenal musik Techno. TRACK “Ring My Bell”,
“Silent Morning”, lagu-lagu Debbie Gibson. DJ Ada yang ingat Jockie
Saputra? DRESS CODE Beberapa memilih untuk bergaya casual, sementara
yang lainnya memilih untuk berpakaian rapi alias formal, seperti dengan
kemeja lengan panjang yang digulung, blazer, dan bretel. Jeans dengan
t-shirt putih yang masukkan ke dalam celana dan luaran kemeja yang
dibuka juga stylish. DRINKS Mansion House? BOTTOM LINE Yang pasti club
scene pada dekade sepatu roda ini sangat harus dicatat, karena dengan
adanya cikal bakal ini generasi-generasi berikutnya merasakan
perkembangan yang luar biasa. Viva 80′s! Well, Hunting Yuuk, dimana yah
yang masih ada scene crowd seperti ini??
Langganan:
Postingan (Atom)